Minggu, 05 Juni 2011

A Barefoot Dream (korean movie - 2010), Impian Anak-anak Timor Leste


Film ini berkisah tentang Kim (Park Hee-Soon) yang menggantung sepatu bolanya kemudian  mencari peruntungan baru,di medan,Sumatra utara (berburu buaya) dan akhirnya terdampar di Timor Leste. Di bumi lorosae ini, sang mantan pemain bola itu melihat anak-anak begitu antusias bermain bola. Seperti melihat peluang bisnis, Kim pun membuka toko perlengkapan sepakbola. Namun sayang, kim terlalu naif, Ia rupanya tidak mengetahui kondisi ekonomi masyarkat Timor Leste yang serba kekurangan paska kemerdekaan dimana untuk makan saja susah, apalagi membeli sepatu seharga $60. Namun Kim tidak kehabisan akal. Kepada anak-anak miskin itu, Kim memberikan sepatu bola tersebut, tentu saja dengan syarat tetap membayarnya meski dengan mengansur. Maka setiap hari, bocah-bocah yang bermimpi menjadi anggota Tim Nasional Indonesia itu membayar satu dolar pada Kim. Tapi pada akhirnya usaha kredit sepatu Kim itu pun bangkrut Namun dibalik kekecewaannya itu Kim melihat semangat luar biasa dalam diri anak-anak tidak beruntung itu dalam bermain sepak bola yang kemudian memutuskan dengan bekal pengalamannya sebagai mantan pemain sepak bola untuk melatih mereka. Ia merasa tertantang untuk membawa anak-anak tersebut ke kejuaraan sepakbola tingkat internasional. Dan pada akhirnya sukses menjuarai kejuaraan Internasional Rivelino Cup di Hiroshima, Jepang .


A Barefoot Dream (맨발의 Maen-bal-eui Ggoom)  diangkat dari kisah nyata mantan pesepakbola asal Korea, Kim Won-Kwang. Sutradara Kik Tae Gyun yang juga pernah sukses dengan Crossing (2008) berhasil mengarahkan anak-anak asli pulau Timor yang tidak memiliki pengalaman akting, bermain dengan natural dan mengesankan. Begitupun aktor Park Hee Soon yang sebelumnya kita kenal dalam Antartic Journal (2006), Seven Days (2007), My Friend and My Wife (2008 dan Itaewon Murder Case (2009), dengan akting mengesankan. film ini mulai syuting  pada November 2009 di Timor Leste. kemudian pindah tempat ke Korea Selatan dan selesai syuting pada 28 Januari 2010 di Hiroshima, Jepang

Di awal cerita, film ini mungkin sedikit membingungkan. Namun kemudian dijamin bakalan terhanyut dalam alur yang tidak bisa ditebak, alur dramanya cukup solid dan terjaga hingga mencapai end credit. Kim yang berbicara dalam tiga bahasa (Korea, Indonesia dan Inggris) bakalan membuat kita sedikit mengerutkan dahi. Hasilnya tidak terlalu mengecewakan. sangat natural. Tidak heran bila penonton (saya maksudnya :D) pun tersentuh, bahkan ikut menangis dan tertawa dengan kisah Kim dan anak-anak binaannya yang juga memiliki permasalahan dalam hidupnya masing – masing seperti kehilangan kedua orang tua mereka akibat referendum seperti . Francisco Frenque Amaral Borges Mar-tins Varela yang.berperan sebagai Ramos si bintang lapangan. Fernando Almeida Do Carmo Bucar Pinto (Montavio) yang memiliki semangat juang tinggi. Dan Filomeno Junior Da Costa (Tua) beserta Marlina Simoes (Josephine) sebagai dua saudara yatim piatu yang begitu kompak penuh kasih sayang. Kondisi Timor Leste yang masih miskin dengan ketegangan pertikaian antar golongan tergambar dengan muram, mampu membuat penonton tercenung dan menaruh simpati dengan apa yang diperjuangkan Coach Kim di sana. Film yang juga menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa asli Timor (tetun) ini bercerita tentang pencapaian tekad yang berawal dari mimpi dan sukses memotret kondisi  tanpa menggurui dan menunjukkan kepada anda bahwa football isn’t only about sport and winning, it also be the medium of forgiveness and self-healing, bisa memotivasi kita untuk mulai bangun dan berusaha mewujudkan mimpi - mimpi.


A Barefoot Dream is Korea's surprise Oscar submission . Film ini menjadi  pilihan Korean Film Council (KOFIC) untuk menjadi andalan mereka di ajang Academy Awards Best Foreign Language Film tahun 2011. Film ini menyisihkan calon nominasi lain dari negeri ginseng ini seperti "Im Sang-soo's, "The Housemaid", "Lee Chang-dong", "Poetry", Lee Jae-han’s, "71-Into the Fire", Lee Joon-ik’s, "Like the Moon Escaping from the Clouds", Jeon Yong-taek’s dan "Potato Symphony".  Mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao (sekarang perdana menteri) juga ikut menjadi cameo di film ini. Recommended :D

0 comments: