Jumat, 22 Juli 2011

My Opinion About Them

Waktu makan beberapa hari lalu di tempat makan dekat kosan, ada berita soal parade gay dan lesbian di salah satu televisi swasta. Tiba – tiba mas penjaga warungnya nyeletuk “ wah dasar binatang, nggak tau apa mereka kalo yang mereka lakuin itu dosa? Dasar orang sakit!!!” langsung aja saya nyamber “Loh, lupa ya mas kalau mereka itu kan juga manusia kayak kita? jangan dihakimi seperti itu. Sakit darimananya?? Yang seperti itu bukan penyakit. Mas nggak punya dosa ya? kalau iya berarti mas punya hak buat menghujat orang lain.” Dan seperti yang saya duga, mas penjaga warungnya nggak terima, dan mulailah dia membeberkan pendapatnya soal “mereka”. Entah pikiran saya yang terlalu luas atau pikirannya yang terlalu sempit atau gimana saya juga bingung.  

Dumb the dumb DUMB question! “If gay/lesbian in people want to be treated like everybody else, why do they act so gay/lesbian?” If black people what to be treated just like white people why do they haveto act different? In reality the real question is why does it bother other people so much, what's going on with you that you feel like you need to point out others. acceptance of others is acceptance of self. People who judge don't matter and people who matter don't judge! Padahal menurut cerita seorang teman , mereka juga muak dengan orang yang terus menerus menghujat mereka. Dan jujur tidak tahu kenapa mereka bisa jadi seperti itu. “Apa gw harus pura – pura  aja normal, kawin dan punya anak walaupun hidup harus penuh dusta, dit? biar bisa masuk surga, kalo jadi gay itu dosa? Gw nggak bisa! Apa lo milih bermata biru waktu dilahirkan? milih berambut pirang waktu dilahirkan? Nggak kan? Gw juga nggak milih untuk mencintai sesama lelaki.” Ya, Kecenderungan seks menyimpang kayak gitu bukan fakor genetik, seperti halnya mata berwarna biru, coklat atau hitam. Kalau orang beranggapan mereka sakit , ya mereka butuh bantuan, bukan hujatan. Tapi saya lebih milih diam daripada urusannya jadi panjang dengan mas  penjaga warung itu. I'm NOT gay but I do support! I don't like them to be treated like that, unfairly.

Saya tahu di Alkitab secara tegas menunjukkan bahwa kecenderungan seks menyimpang seperti itu dosa ( Roma 1:24-27, Imamat 18:22, Imamat 20:13, Yudas 1:7-8, dan 1 Korintus 6:9-10 ) tetapi Alkitab tidak menyatakan bahwa para pelakunya – gay dan lesbian – bebas diperlakukan tidak adil. Membingungkan dengan pernyataan kalo  manusia diciptakan berpasang-pasangan dengan lawan jenisnya. Kalo emang bener seperti itu  ya seharusnya polulasi cowok dan cewek seimbang, ya kan? Kenyataannya polulasi cewek di dunia lebih banyak dibandingkan populasi cowok. Apa tuhan keliru? Apa memungkinkan untuk berpoligami (yang dalam agama saya tidak diperbolehkan)? Rancu. Kalau tuhan menciptakan manusia berpasang – pasangan tetapi berpasangan yang dimaksud disini bisa cowok – cewek, cowok – cowok, atau cewek – cewek nah menurut saya tuhan nggak keliru. Atau ada yang berpendapat lain? Bro simple aja nih bro, jangan dulu bicara besar soal surga yang kita sendiri tidak pernah tahu surga itu seperti apa! Alkitab itu juga buatan manusia kan? Atau? Jadi perbuatan mereka salah atau benar juga masih rancu. Biar itu jadi urusannya dengan yang diatas. Hidup – hidup dia kok dan kita nggak punya hak buat ngatur hidupnya, asal nggak merugikan orang lain (mencuri,memperkosa,mengebom,dll), that’s fine! I don’t care if you’re black, white, bisexual, gay, lesbian, tall, fat, skinny, rich, poor, If you’re nice to me, I’ll be nice to you. Simple as that. Hugs!


6 comments:

Rose mengatakan...

Setuju, menerima sesama , apa pun itu lebih baik dibanding menghakimi;)

W. Decryto Aditya mengatakan...

iyesss!!! :D

PS Holic mengatakan...

saya setuju kang.. asal nggak merugikan orang lain (mencuri,memperkosa,mengebom,dll), that’s fine!

sekedar tanya nii kang.. knp si komengnya mesti yg login di blogspot..?!?! apa gak kesian buat temen2 yg laen yg kebetulan lg gak login?!?! itu ajja sii.. :) hehee.. pis

W. Decryto Aditya mengatakan...

yupp, ok. hehe..btw thx sudh mampir :)

Patrick Diaz mengatakan...

yah..kita harus keluar dari reduksi pemaknaan berpasang-pasangan yang mentok di konteks kelamin a.k.a 'lakang'.

mungkin kawan-kawan itu mendapatkan keutuhan dengan dinamika hubungan sejenis..who knows.. :)

Nice post, dit.

W. Decryto Aditya mengatakan...

thx k'pet..hunting buku lg kita??? :D